Kemendikbudristek-NRICH Republic of Korea Gelar Lokakarya Konservasi Koleksi Logam

: Dalam upaya menjalankan mandat sebagai pengelola museum dan cagar budaya nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Museum dan Cagar Budaya (MCB) melanjutkan kolaborasi bersama dengan Cultural Heritage Conservation Science Center (CHCSC), National Research Institute of Cultural Heritage (NRICH), Republic of Korea melalui kegiatan On-site Technical Training Program (OTTP) terkait konservasi koleksi logam. (Foto Dok Kemendikbudristek)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 122


Jakarta, Infopublik — Dalam upaya menjalankan mandat sebagai pengelola museum dan cagar budaya nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Museum dan Cagar Budaya (MCB) melanjutkan kolaborasi bersama dengan Cultural Heritage Conservation Science Center (CHCSC), National Research Institute of Cultural Heritage (NRICH), Republic of Korea melalui kegiatan On-site Technical Training Program (OTTP) terkait konservasi koleksi logam.

Kegiatan ini berlangsung di Balai Konservasi Borobudur mulai tanggal 24 April hingga 2 Mei 2024, lalu.

Pelaksana tugas (Plt.) Museum dan Cagar Budaya, Ahmad Mahendra, mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong pengembangan kapasitas organisasi melalui serangkaian kegiatan diskusi dan kajian, khususnya untuk meningkatkan keterampilan teknis para konservator MCB yang terlibat secara langsung dalam pemeliharaan dan konservasi koleksi.

“Program OTTP antara Indonesia dan Korea ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang praktik-praktik terkini dalam bidang konservasi, sekaligus mempersiapkan para konservator dalam mengembangkan pendekatan ilmiah dalam konservasi di Indonesia. Kegiatan ini meliputi pengembangan metode dan teknologi terkini dalam melestarikan aset budaya logam, termasuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan praktik dalam pengolahan pelestarian,” ucap Mahendra, dalam keterangannya yang diterima Infopublik di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).

Mahendra menambahkan, gelaran OTTP ini merupakan proses bersama untuk memperkuat program konservasi berbagai koleksi dan warisan budaya Indonesia yang sangat bervariasi dan beragam.

“Dengan proses transfer ilmu dan keterampilan khusus yang diperlukan, diharapkan bahwa kualitas pemeliharaan dan konservasi koleksi konservator MCB akan meningkat, sehingga warisan budaya Indonesia dapat terus dilestarikan dengan baik untuk generasi mendatang,” pungkas Mahendra.

Director of the Cultural Heritage Conservation Science Center (CHCSC), National Research Institute of Cultural Heritage (NRICH) Republic of Korea, Jongseo Park, menekankan kolaborasi bersama ini merupakan bagian dari komitmen NRICH dalam mendukung peningkatan edukasi serta meningkatkan level konservasi koleksi di negara mitra.

“Sejak tahun 2013, NRICH telah berkolaborasi dengan beberapa negara mitra lainnya termasuk Mongolia, Myanmar, Kamboja, Bhutan, Sri Lanka, Uzbekistan, dan Indonesia dalam menghadirkan pelatihan di berbagai bidang, mulai dari logam, batu, tekstil, hingga tembikar, dan melibatkan pelatihan lapangan,’’ ucapnya.

Salah satu peserta lokakarya, Nurhanifiyah Azura, konservator MCB, merasa pengalaman dan ilmu baru dalam mengikuti OTTP pada tahun 2023 maupun 2024. "Semoga ilmu yang dipelajari pada OTTP 2024 menjadi pengetahuan baru, sehingga dapat disesuaikan dan diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari. Selain itu, pelatihan ini sangat bermanfaat dan saya berharap pengalaman ini tidak hanya berakhir sampai tahun ini saja, tetapi dapat berkelanjutan di masa yang akan dating,” pungkasnya.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan konservasi koleksi logam pada OTTP pertama yang berlangsung di Museum Nasional tahun 2023 lalu. Pada gelaran pertama, OTTP mengambil studi kasus dari beberapa koleksi logam Museum Nasional. Selanjutnya, pada OTTP kedua ini kegiatan juga menggunakan beberapa koleksi logam yang terdampak pada saat musibah kebakaran di Museum Nasional yang terjadi pada tahun lalu sebagai bahan kajian.

Sejalan dengan fokus utama MCB dalam membangun platform kolaboratif untuk pertukaran pengetahuan dan teknik konservasi di tingkat regional, program OTTP kedua melibatkan 24 orang perwakilan MCB, termasuk para konservator dan pengelola unit museum dan cagar budaya dan enam perwakilan dari CHCSC.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 21:54 WIB
Transformasi PPG Prajabatan Upayakan Keseimbangan Kebutuhan Guru Berkualitas
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 20:14 WIB
Politeknik Maritim Negeri Indonesia Luncurkan Zheng He College
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 21:47 WIB
Perguruan Tinggi Didorong Tetapkan UKT dengan Bijak dan Berkeadilan
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 16:30 WIB
Kemendikbudristek akan Luncurkan Indonesian Heritage Agency
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 21:45 WIB
Mendikbudristek Resmikan Museum Song Terus di Pacitan
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 15:29 WIB
Parade Mobil Hias, Kriya, dan Budaya HUT ke-44 Dekranas Pecahkan Rekor MURI