Ini Langkah Pemkab Buton Selamatkan Kepunahan Jeruk Siompu

: Pj, Bupati Buton La Ode Mustari melakukan penanaman uji coba terhadap pertumbuhan Jeruk Keprok Siompu skala lapangan di Desa Koholimombono, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (2/5/2024).


Oleh MC KAB BUTON, Sabtu, 4 Mei 2024 | 07:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 60


Buton, Infopublik - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Kabupaten Buton bekerja sama dengan Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI-RI) melakukan uji efektifitas fungsi Mikoriza Arbuskula dan pemberian pupuk organik bio-hara terhadap pertumbuhan Jeruk Siompu skala lapangan di Desa Koholimombono, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kegiatan yang dilakukan pada Kamis (2/5/2024) tersebut dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis 70 bibit Jeruk Siompu kepada para Kepala Desa di Kecamatan Wabula.

Pj. Bupati Buton La Ode Mustari pun menyambut baik kegiatan tersebut yang dikatakannya sebagai salah satu upaya menyelamatkan potensi buah khas daerah dari ancaman kepunahan

"Menurut hemat kami kegiatan hari ini sangat strategis di tengah kekhawatiran kita semua atas ancaman kepunahan Jeruk Siompu di Kepulauan Buton," ungkapnya.

Jeruk Siompu merupakan jenis tanaman hortikultura unggulan nasional yang pernah dinobatkan sebagai jeruk termanis di Indonesia. Namun harus diakui akhir-akhir ini produksi buah ini terus mengalami penurunan. 

"Oleh karena itu upaya penyelamatan dengan program penanaman bibit jeruk yang berkualitas terutama yang dibekali dengan pupuk hayati mikoriza di luar pulau siompu khususnya di Kabupaten Buton perlu dilakukan," tutur Mustari.

Hal ini didukung dengan hasil studi yang dilakukan tim peneliti dari AMI yang didanai oleh Pemkab Buton 2023 yang menyimpulkan bahwa bibit bermikoriza memiliki performa pertumbuhan lebih baik dibanding bibit tidak bermikoriza. Terlebih hal ini juga sejalan dengan program nasional Kementerian Pertanian terkait penyelamatan sumber daya genetik lokal dan pengembangan tanaman pangan yang prospek dan bernilai ekonomi

Dalam kesempatan yang sama Ketua umum AMI, Prof. Dr. Ir. Husna, MP. mengungkap apresiasinya pada kegiatan dan kerja sama.

"Kita patut bersyukur karena kita dikaruniai tanaman  Jeruk Siompu karena jeruk ini sudah dinobatkan menjadi jenis jeruk termanis di Indonesia oleh Menteri Pertanian," ungkapnya.

Ia mengatakan 10 sampai 20 tahun terakhir produksi Jeruk Siompu terus mengalami penurunan hal ini dibuktikan dari hasil riset yang telah dilakukan.

"Berdasarkan hasil riset  kami pada 2022 ternyata masalah utama yang dihadapi petani Jeruk Siompu adalah banyaknya pohon jeruk yang diserang hama dan penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) yang sampai saat ini belum ada obatnya di Indonesia," jelasnya.

Ia menambahkan ada upaya pengembangan skala besar Jeruk Siompu di luar pulau Siompu hingga di luar pulau Buton. 

"Pada 2023 lalu akhirnya kita coba tanam jeruk siompu di Mawasangka Buton Tengah sebanyak 300 bibit jeruk yang dibekali dengan pupuk hayati mikorizam sebagai upaya menyelamatkan bibit Jeruk Siompu dari kepunahan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Balitbang Kabupaten Buton, Wa Ode Sitti Raymuna, mengatakan penelitian dengan penerapan inovasi  atau teknologi ramah lingkungan berupa pupuk hayati mikoriza pada sektor pertanian skala luas  telah lama dilakukan.

"Berbagai riset internasional maupun nasional termasuk riset yang dilakukan oleh ibu ketua AMI bersama peneliti membuktikan bahwa aplikasi pupuk hayati mikoriza mampu meningkatkan pertumbuhan bibit jeruk baik pada skala persemaian maupun dilapangan," bebernya.

Pihaknya berharap bahwa bibit yang telah dibekali pupuk hayati mikoriza dapat diuji coba pada skala lapangan khususnya di Kabupaten Buton.

"Harapan kami output dari riset adalah  terbangunnya plot  penanaman jeruk berbasis mikoriza di Kabupaten Buton dan terselamatkan material Jeruk Siompu dari kepunahan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Buton," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut dilakukan aksi penanaman 150 pohon bertempat di halaman kantor BPP Kecamatan Wabula oleh Pj.Bupati Buton La Ode Mustari, Sekda Buton Asnawi Jamaluddin, Ketua AMI dan tim peneliti, Dirut Bank Sultra Kabupaten Buton, dan para Kepala OPD Pemkab Buton, Camat dan Kepala Desa di Kecamatan Wabula.

Usai melakukan penanaman Jeruk Siompu, Pj. Bupati Buton di hadapan awak media menyampaikan harapannya semoga jangan hanya komoditas jeruk tapi juga komoditas-komoditas unggulan lainnya yang ada di Buton bisa terselamatkan dari ambang kepunahan. Sebut saja Kopi Kaongke-ongkea, Opa sejenis umbi-umbian dan lainnya.

 

"Namun yang menjadi perhatian saat ini adalah penanaman Jeruk Siompu, Pemda tidak memiliki tanah berhektar-hektar untuk di tanami Jeruk Siompu jadi saya berharap camat dan kades bisa mengiventarisasi tanah-tanah masyarakat untuk bisa ditanami Jeruk Siompu," pungkasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 16:31 WIB
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Penataan KSPN Wakatobi di Sultra
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 09:15 WIB
Lima Perkara PHPU Legislatif Sultra 2024 Masuk Sidang Perdana
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 13 Mei 2024 | 20:49 WIB
Presiden Resmikan 22 Ruas Jalan Sepanjang 165 Km di 15 Kabupaten/Kota se-Sultra
  • Oleh MC KAB BUTON
  • Sabtu, 27 April 2024 | 16:00 WIB
Masyarakat Kabupaten Buton Terima Sertipikat Tanah