Bapanas Ungkap Alasan Kenaikan Harga Bawang Merah

: Penjual memilih bawang merah dan memasukannya ke dalam timbangan di Pasar Rakyat Sarimalaha, Kepulauan Tidore/ Foto : Galeri InfoPublik


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 22 April 2024 | 15:54 WIB - Redaktur: Untung S - 355


Jakarta, InfoPublik – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap alasan kenaikan harga bawang merah di tingkat produsen dan konsumen disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah terganggunya sektor produksi di wilayah sentra dan pasokan pada Maret 2024 lalu.

“Kenaikan harga itu disebabkan oleh banyak hal sebenarnya di samping hujan di wilayah produksi, terdapat juga kendala teknis seperti keterbatasan tenaga kerja perogol (ibu-ibu) dan penyekatan jalan yang menyebabkan distribusi barang sampai ke pasar terlambat,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 bersama dengan Kementerian Dalam Negeri pada Senin (22/4/2024).

Sebagaimana diketahui, produksi bawang merah mengalami gangguan karena adanya banjir di sepanjang pantura tepatnya di wilaayah Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, Pati dan wilayah lain pada Maret 2024 lalu yang menyebabkan 2,5 ribu hektare (ha) lahan puso dari 7,5 ribu ha terdampak.

Dilansir dari data Panel Harga Pangan Bapanas, per 21 April 2024 sendiri harga bawang merah di tingkat produsen di angka Rp33.840 per kilogram sedangkan di tingkat konsumen berada di di angka Rp52.310 per kilogram. Kenaikan harga bawang merah sendiri dimulai dari awal April 2024 yang menjadi kompensasi dari harga bawang merah yang sudah jatuh di bulan selanjutnya.

Deputi I Gusti Ketut mengatakan bahwa Bapanas sedang melakukan mitigasi dan upaya seperti Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) antar daerah dengan tujuan agar harga kembali normal.

“Kami sedang melakukan mitigasi agar mudah-mudahan harga akan kembali normal pada bulan-bulan selanjutnya. Kami juga melakukan FDP yang telah terdistribusi sebanyak 39 ton dari Brebes ke Kalimantan Timur dan dari Solok ke PIKJ,” ucap Deputi Bapanas I Gusti Ketut dalam laporan yang diterima InfoPublik pada Senin (22/4/2024).

Turut hadir dalam Rapat Koordinasi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Deputi III Kepala Staf Presiden Edi Priyono, Sekretaris Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAMDATUN) Febritriyanto, Wakil Ketua Satuan Petugas (Satgas) Pangan Markas Besar (Mabes) Polisi Republik Indonesia (Polri) Helfi Asegaf, Perwakilan Mabes Tentara Negara Indonesia Jayusman, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG Epi Sulandari, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Bambang Wisnubroto.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 6 Mei 2024 | 16:25 WIB
314,53 Ton CPP Sudah Disalurkan ke 14 Wilayah Terdampak Bencana Alam
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 06:21 WIB
Pasokan Bertambah, Harga Bawang Merah di Kota Padang Panjang Melandai
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 20:30 WIB
Redam Kenaikan Harga Bawang Merah, Pemkot Jambi "Impor" dari Brebes
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 12:45 WIB
Bapanas Genjot GPM Bawang Merah demi Stabilitas Pangan Pokok
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 13:55 WIB
Pentingnya Peran Stakeholder Pangan dalam Menjaga Inflasi April 2024
  • Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 10:50 WIB
Sulawesi Tengah Inflasi 3,40 Persen pada April, Tertinggi di Toli-Toli
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 15:58 WIB
Presiden Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Seketeng, Stabil dan Baik