Pastikan Jajanan Takjil Ramadan Aman dan Sehat, Dinkes Nganjuk Lakukan Uji Petik

: Dinkes Nganjuk dan BPOM Surabaya melakukan uji petik dan edukasi kepada pedagang di Alun-alun Nganjuk


Oleh MC KAB NGANJUK, Rabu, 27 Maret 2024 | 17:45 WIB - Redaktur: Juli - 161


Nganjuk, InfoPublik - Dalam rangka mengawal keamanan pangan selama bulan Suci Ramadan, Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Surabaya (BPOM Surabaya) melakukan Intensifikasi Pengawasan Pangan.

Langkah tersebut dilakukan dengan uji petik pengambilan dan pemeriksaan sampel makanan atau takjil ramadan 2024 di sarana distribusi pangan jajanan berbuka puasa di Alun-alun Nganjuk dan halaman Pendopo Pemkab Nganjuk, Selasa (26/03/2024).

Kepala Dinkes Kabupaten Nganjuk, melalui Kepala Seksi Kesehatan Kerja dan Olahraga, Mohammad Komsun menyampaikan, bahwa kegiatan uji petik sampel makanan takjil ini agenda rutin Dinkes setiap tahunnya saat di bulan Ramadan. Hal ini guna memastikan agar makanan yang diperjualbelikan aman dan sehat.

"Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengawasi keamanan pangan jajan takjil yang dijual. Takutnya ada bahan berbahaya di dalam makanan yang diperjualbelikan," tuturnya.

Dalam uji petik tersebut, Mohammad Komsun menginformasikan ada 26 sampel makanan yang diuji laboratorium menggunakan rapid kit tes pada 4 bahan berbahaya yakni rhodamin B, methanyl yelow, formalin, dan boraks.

"Alhamdulillah, dari hasil uji 4 bahan berbahaya itu dapat disimpulkan bahwa makanan tersebut dinyatakan negatif. Artinya, makanan tersebut aman dan bebas dari bahan berbahaya," ujarnya.

Tak hanya itu, pada kesempatan tersebut, Mohammad Komsun juga memberikan edukasi kepada masyarakat maupun para pedagang, tentang bagaimana cara memilih makanan atau minuman yang aman dan bebas dari bahan berbahaya. Mulai dari mengenali tampilan warna, aroma dan lain sebagainya.

"Kita juga berikan edukasi ke masyarakat dan pedagang untuk keamanan pangan itu. Sehingga, harapannya mereka bisa selektif dalam memilih makanan atau takjil yang aman, sehat dan bebas dari bahan berbahaya yang dapat merugikan kesehatan," imbuhnya.

Sementara itu, Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya mengeluarkan seruan bagi para pedagang agar memperhatikan beberapa aspek penting dalam penjualan takjil, demi menjamin keamanan dan meningkatkan keuntungan.

Pertama, kebersihan dan kelayakan lokasi penjualan harus menjadi prioritas utama. Kedua, area penjualan harus terbebas dari hama, seperti lalat, semut, cicak, kecoa, tikus, dan lainnya, yang dapat mengkontaminasi makanan.

Ketiga, penggunaan bahan berbahaya dalam makanan, seperti boraks, formalin, rodamin, dan metanil yellow, harus dihindari. Bahan-bahan tersebut merupakan zat aditif yang dilarang karena dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen.

Keempat, penjual harus memastikan takjil terhindar dari cemaran fisik, yang meliputi strapless, potongan plastik, rambut, kuku, serangga mati, dan lain-lain, yang dapat menurunkan kualitas makanan.

Terakhir, BPOM menekankan pentingnya penggunaan bahan baku yang telah mendapatkan izin dari lembaga tersebut. "Dengan menggunakan bahan baku yang sudah berizin BPOM, kamu bisa menjaga kualitas produk pangan bahkan meningkatkan kepercayaan pembeli. Makin cuan deh," ujar salah satu perwakilan BPOM Surabaya.(MC KAB NGANJUK/HS/AF) 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 9 Mei 2024 | 17:26 WIB
ICA Chef Expo 2024, Promosikan Kuliner Nusantara Mengandung B2SA
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 8 Mei 2024 | 20:42 WIB
Tinjau Pasar Baru Karawang, Presiden Jokowi Ungkap Harga Bapok Baik
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 6 Mei 2024 | 16:25 WIB
314,53 Ton CPP Sudah Disalurkan ke 14 Wilayah Terdampak Bencana Alam
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Senin, 6 Mei 2024 | 00:47 WIB
BPOM Laporkan Peredaran Kosmetik Ilegal Meningkat di 2023
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 12:45 WIB
Bapanas Genjot GPM Bawang Merah demi Stabilitas Pangan Pokok
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 13:55 WIB
Pentingnya Peran Stakeholder Pangan dalam Menjaga Inflasi April 2024
  • Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 10:50 WIB
Sulawesi Tengah Inflasi 3,40 Persen pada April, Tertinggi di Toli-Toli