Pengelolaan Sumber Daya Air Indonesia Jadi Unggulan di World Water Forum 2024

: Banner World Water Forum ke-10 yang disandingkan dengan bendera Indonesia berjejer di jalanan Bali/ Foto : Galeri World Water Forum


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 25 April 2024 | 21:15 WIB - Redaktur: Untung S - 124


Jakarta, InfoPUblik – Dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10, maka ini bisa menjadi momentum penting untuk menunjukan kepada dunia akan keberhasilan Indonesia dalam mengelola sumber daya air

Dalam forum tersebut, Indonesia akan membagikan pengalamannya dalam menghadapi permasalahan dan tantangan dalam pengelolaan air. Hal itu diharapkan akan menimbulkan kerja sama dan kesepakatan antara Indonesia dengan beberapa stakeholder dan para pemimpin dunia.

“Indonesia juga akan menampilkan beberapa proyek dalam World Water Forum ke-10. Tentunya kita berharap bahwa dari pertemuan ini lahir berbagai kerja sama dan kesepakatan untuk ditindaklanjuti menjadi implementasi nyata," kata Wakil Ketua Sekretariat Panitia World Water Forum ke-10 sekaligus Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja pada Kamis (25/4/2023).

Staf Ahli Endra menyampaikan bahwa penyelenggaraan World Water Forum ke -10 juga dapat menjadi tonggak percepatan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs), yakni akses air bersih dan sanitasi layak dengan para pemangku kepentingan akan berkolaborasi untuk mencari solusi permasalahan tersebut.

Sejalan dengan Endra, Staf Khusus Menteri PUPR bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali menambahkan jika World Water Forum ke-10 menjadi pertemuan terbesar sepanjang sejarah yang digelar setelah pandemi COVID-19 dengan Indonesia menjadi negara ketiga di Asia yang menjadi tuan rumah setelah Jepang dan Korea Selatan.

Firdaus mengatakan bahwa forum ini akan mengkombinasikan semangat dari masing-masing peserta dan kebijakan di setiap negara untuk menghasilkan sebuah ide baru untuk masa depan dengan air sebagai sumber perdamaian. 

"World Water Forum ke-10 di Bali adalah pertemuan monumental untuk mentransformasi semua kebijakan, spirit, semangat, untuk kita bersama-sama menyongsong masa depan, membuat air sebagai sumber kehidupan dan perdamaian, bukan sebaliknya sebagai sumber konflik dan bencana," ujar Firdaus dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Kamis (25/4/2024).

Sebelumnya, Ketua Bidang V Fair and Expo World Water Forum ke-10 yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini World Water Forum ke-10 akan menjadi kesempatan emas bagi Indonesia memperkenalkan keragaman budaya dan pariwisata, khususnya Bali kepada dunia.

Apalagi salah satu yang akan ditampilkan di pertemuan ini adalah prosesi melukat atau Balinese water purification ceremony yang merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kertih.

Dukungan utama yang akan diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yaitu memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi melukat yang memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali dengan melibatkan pemerintah daerah. Hal itu dilakukan untuk memberikan kesan yang tidak akan terlupakan bagi para tamu yang berasal dari seluruh negara.

"Di masa akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kita akan betul-betul menyiapkannya sebagai event to remember. Kami akan menyiapkan di beberapa lokasi untuk prosesi side event tersebut," kata Menteri Sandiaga. 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 17:45 WIB
Kebijakan Zero Delta Q Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-1
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 13:56 WIB
Presiden Resmikan 5 Ruas Inpres Jalan Daerah Sepanjang 40,6 km di NTB
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 10:17 WIB
Sudah 81 Persen, Bendungan Meninting di NTB Ditargetkan Selesai Agustus 2024
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 09:07 WIB
Masjid Istiqlal, Ajari Pola Hidup Hemat Air dari Rumah Ibadah