PUPR Tuntaskan Pembangunan Enam Titik Sumur Bor di Mamuju Pascagempa Bumi

: Sumur Bor Wilayah Pasca Bencana Gempa Bumi di Majene, Sulawesi Barat/ Foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 25 April 2024 | 05:47 WIB - Redaktur: Untung S - 142


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan pembangunan sumur bor di enam titik di kawasan Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) pascagempa bumi 2021.

Hal itu untuk memastikan keberlanjutan layanan penyediaan air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari warga sekitar, sehingga kondisi ekonomi dan sosial kembali pulih.

“Saya melihat Kabupaten Mamuju dan Majene telah benar-benar pulih setelah dilanda bencana gempa Januari 2021 lalu. Ke depan, kami tetap prioritaskan layanan air bersih terutama di lokasi terdampak bencana untuk memastikan seluruh kondisi sosial dan ekonomi kembali berjalan normal," kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Rabu (24/4/2024).

Pembangunan sumur bor dilakukan di enam titik dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Enam titik tersebut diantaranya di Stadion Manakarra, Kantor Gubernur, Komando Resort Militer (Korem) 142 Mamuju, Polisi Daerah (Polda) Sulawesi Barat, Terminal Simbuang, dan Desa Mekkatta. 

Kepala BWS Sulawesi III Kementerian PUPR Dedi Yudha Lesmana mengatakan bahwa saat ini sumur bor di enam titik tersebut telah dimanfaatkan warga sekitar terutama bagi mereka yang terdampak gempa menggunakan tenaga matahari.

"Pompa sumur bor tersebut dioperasikan menggunakan tenaga surya sehingga jika suatu saat terjadi bencana atau gangguan listrik, pompa tersebut masih bisa menyuplai air bersih," ujar Kepala BWS Dedi. 

Dedi menambahkan bahwa di antara keenam titik tersebut, yang terbesar berada di Stadion Manakarra dengan debit hingga 2,7 liter/detik dan sisanya memiliki debit 0,9-2 liter/detik. Sumur tersebut dilengkapi dengan menara air dan hidran umum agar masyarakat bisa menggunakan dalam skala besar.

"Semua sumur bor tersebut dilengkapi dengan menara air dan hidran umum berjumlah hingga 4 unit sehingga dapat digunakan oleh masyarakat banyak sekaligus," tambah Dedi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 16:03 WIB
Bendungan Tiu di NTB Mampu Tampung 60,8 Juta Meter Kubik Air
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 13:56 WIB
Presiden Resmikan 5 Ruas Inpres Jalan Daerah Sepanjang 40,6 km di NTB
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 10:17 WIB
Sudah 81 Persen, Bendungan Meninting di NTB Ditargetkan Selesai Agustus 2024
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 06:48 WIB
Menteri PUPR Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 30 April 2024 | 15:48 WIB
PUPR Tuntaskan Penataan Kawasan Agrowisata Tamansuruh Banyuwangi